MINGGU 22 MEI 2022, KHOTBAH YAKOBUS 5:13-18 (MINGGU ROGATE : BERDOALAH)

Invocatio :

Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan (Lukas 11:10)

Ogen :

Jeremia 33:1-9 (Tunggal)

Tema :

Doa Orang Benar Memiliki Kekuatan (Pertoton Kalak Bujur Ergegeh Kal)

 

Pendahuluan

Kepercayaan dalam suku primitif Karo adalah mempercayai satu kekuatan di luar manusia (transenden) yang dianggap mampu melindungi hidup manusia dan memberikan berkat. Kepercayaan kepada kekuatan yag transenden itu disampaikan melalui perantara/medium yang dinamakan “guru sibaso” dan medium “cibal-cibalen” (sesajen/sesembahan). Bisa dikatakan bahwa suku primitif Karo memiliki ritual penyembahan yang disampaikan melalui perantara/medium ataupun sesembahan sebagai doa pengampunan atau pengharapan terhadap kekuatan yang di luar dirinya tersebut agar tidak mendapat bala. Masyarakat primitif karo memahami dunia ini penuh dengan kuasa gaib yang luar biasa dan manusia kurang mampu mengatasinya.

Kita sebagai umat yang percaya kepada Tuhan memang percaya adanya kekuatan-kekuatan di luar manusia, tetapi kita lebih percaya akan kekuatan Tuhan kita yang luar biasa, karena Dialah yang menciptakan segala sesuatu yang ada di Surga dan di Bumi, sehingga semua kekuatan-kekuatan itu di bawah kaki-Nya, 2 Samuel 22:10 “Ia menekukkan langit, lalu turun, kekelaman ada di bawah kaki-Nya”, artinya semua kekuatan dan kekuasaan di luar manusia atau yang ditakuti manusia itu sudah di taklukkan Tuhan. Dengan demikian sebagai umat Tuhan, permintaan dan permohonan dapat kita sampaikan kepada Tuhan melalui Doa. Kita berdoa secara langsung kepada Tuhan kita tanpa memanggil dan melalui perantara. Pelaksanaan berdoa dan memberikan persembahan kepada Tuhan di dalam Perjanjian Lama memang harus melalui perantaraan Imam atau kaum Lewi, tetapi dalam peristiwa kematian Yesus di Kayu Salib, pembatas atau tabir Bait Suci terbelah menjadi dua, Markus 15:38 “ketika itu tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah” ini menunjukkan kita sudah bisa langsung berdoa, memohon dan memberikan persembahan kepada Tuhan. Pada minggu Rogate (Berdoalah) inilah kita diingatkan dan disegarkan kembali, bagaimana kita selaku umat percaya selalu menaruh pengharapan di dalam berdoa, yang kita Imani berdoa adalah kekuatan bagi kita untuk menapaki kehidupan yang penuh liku dan cobaan.

Isi

Kotbah: pesan dari kitab Jakobus ini dapat kita ketahui mengenai ajaran-ajaran moral kepada seluruh jemaat yang menyebar seluruh bumi. Tujuan dari surat ini tidak lain adalah mengingatkan jemaat dan mengajarkan supaya tetap memperlihatkan identitas selaku orang yang percaya kepada Tuhan, walaupun ketika itu jemaat-jemaat yang lain berada dan tinggal di tengah-tengah orang yang belum percaya kepada Tuhan, orang-orang congkak, tinggi hati, menyalahkan satu dengan yang lain, merasa benar dan berkelahi, tetapi mereka tetap harus memperlihatkan perilaku dan sifat orang Kristen yang percaya selalu tabah, kuat, berpengharapan dan berdoa.

Bagian kali ini Jakobus mengingatkan jemaat bagaimana jika mengalami penderitaan baiklah ia berdoa (ayat 13). Di dalam penderitaan, tidak ada yang lebih cocok dilakukan dibanding doa, seperti pepatah mengatakan “Tidak ada kata yang lebih indah selain Doa”. Ada beberapa kata doa dalam Perjanjian Lama untuk menunjukkan berdoa Tepilah artinya doa atau permohonan (Yun 2:7), inilah yang sering dipakai untuk kata doa. Palal artinya berdoa (1 Raj 18:28) dan paga artinya bersekutu dengan Allah (Yeh 7:16, Yes 53:12, 59:16). Disamping itu juga ada istilah zaaq artinya doa teriakan dan tangisan (Yun 1:5), halal yaitu doa pujian (Mzm 117:1, Kel 32;11) dan qara artinya doa seruan. Di dalam Perjanjian Baru beberapa istilah yang dipergunakan untuk menjelaskan tentang doa yaitu: prosekumai artinya doa pribadi (Bdk Mat. 7:7, 14:7, 27:20, Luk. 23:23, Kis. 9:2) inilah yang sering dipakai dalam kata doa. ganupeto yaitu doa meminta pertolongan (Kis. 8:22. 21:39, 26:3, Luk. 21:36), proskuneo yaitu doa penyembahan, doa bersama dalam ibadah umum (Kis. 10:28, Mat. 14:33). Dalam Perjanjian Lama berdoa adalah perbuatan yang penting dalam hubungan antara umat dengan Allah. Kohler menemukan ada kira-kira 85 buah doa asli di dalam Perjanjian Lama dan 60 Mazmur lengkap dan 14 Mazmur yang secara tersirat yang dapat digolongkan pada doa, Pada jaman bapa leluhur doa cenderung dipahami sebagai simbol hubungan yang erat antara Allah dengan para leluhur (Kej 12:1-3, 15:2, 26:25, 28:20-22). Doa di dalam Perjanjian Baru dibangun menurut teladan yang telah dilakukan oleh Yesus di dalam Doa Bapa Kami (Mat. 6:9-14).

Ayat 14-15 dikatakan Jika ada yang sakit hendaklah memanggil para panatua jemaat dan mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan. Hal ini dikatakan Jakobus menunjukkan supaya adanya hubungan yang erat dan baik dengan Hamba Tuhan serta mengarahkan imannya kepada Tuhan bukan kepada penguasa-penguasa duniawi atau dengan kata lain dalam suku karo kepada Guru sibaso atau simeteh 30 wari. Serta bukan untuk mengkultuskan para Hamba Tuhan, begitu juga dengan minyak urapan, itu hanya media yang dipakai, intinya semuanya hanya dalam Nama Tuhan yang dipergunakan itu memiliki kekuatan, sehingga dengan pemahaman yang benar maka doa lahir dari iman.

Ayat 16-18 di dalam melakukan doa syarat yang harus dilakukan oleh pendoa adalah mengaku dosa-dosa kepada Tuhan. Datang kehadirat Tuhan harus dengan hati yang bersih dan tulus, dari hal inilah dapat dikatakan maka doa itu memiliki kekuatan, sehingga dikatakan doa orang benar sangat besar kuasanya, dapat kita bandingkan dengan tema kita. Hal lain yang dapat kita lihat juga Jakobus mengangkat seorang tokoh yaitu Elia, memang ia seorang nabi, tetapi di tekankan makai a juga adalah seorang manusia biasa, tujuannya adalah mendewasakan iman jemaat, jemaat bisa berdoa sendiri tidak ketergantungan, mengimani doa sendiri, bukan berarti doa Pendeta, Pertua dan Diaken lebih kuat dan bagus dibanding dengan yang lain, tapi catatan sebagai Hamba Tuhan juga harus dapat meyakinkan jemaat berdoa kepada Tuhan melalui kita, jangan sampai gara-gara kita jemaat kurang percaya untuk di doakan hamba Tuhan.

Kekuatan doa dari nabi Elia dijelaskan dalam kitab Jakobus, ketika nabi Elia berdoa supaya jangan turun hujan, maka hujanpun tidak turun selama 3 tahun 6 bulan, dan ketika nabi Elia berdoa setelah itu maka hujanpun turun ke bumi dan mengeluarkan buahnya. Ini bisa dilakukan oleh Elia karena dia berdoa dengan sungguh-sungguh dan ia adalah orang benar di mata Tuhan. Kalau dibandingkan dalam suku karo ada Namanya Pawang udan (bisa memanggil hujan dan memberhentikan hujan), tetapi ini bukan doa yang benar, karena menggunakan kekuatan yang tidak dikehendaki Tuhan. Hamba Tuhan atau jemaat mungkin tidak bisa melakukan hal yang demikian, hendaklah kita jangan kecil hati, tetapi doa kita lebih kuat, dimana hujan turun kita berdoa itu adalah berkat, tidak turun hujan kita berdoa supaya kita kuat menjalaninya. Berdoa bukan berarti memerintah Tuhan memberikan apa saja yang kita inginkan, tetapi berdoa membiarkan Tuhan bekerja dalam hidup kita.

Ogen: Jeremia sebagai hamba Tuhan yang ikut mengalami penderitaan akibat dari dosa raja Yehuda dan rakyatnya yang tidak lagi mengindahkan peringatan Tuhan. Tetapi kadih Tuhan begitu besar sehingga melalui nabi Jeremia Tuhan berfirman akan mendatangkan kesehatan dan kesembuhan serta mensejahterakan bangsaNya jika berpaling serta berseru kepada Tuhan. Janji Tuhan juga akan mentahirkan segala dosa-dosa bangsaNya.

Hal ini menunjukkan bahwa bangsa yang berdoa dan berseru kepada Allah dengan hati sungguh-sungguh serta merendahkan diri di hadapanNya akan didengarkan Tuhan. Perkara besar yang dilakukan oleh Allah kepada bangsaNya menunjukkan bagaimana Ia menunjukkan kuasa serta kasihNya melampaui segalanya.

Invocatio: Jesus menunjukkan bagaimana sikap dan kerendahan hati ketika berseru dan berdoa kepada Bapa. Dari hal ini juga Jesus mengajarkan berdoa yang sebenarnya dan penuh keyakinan dan pengharapan. Siapa yang meminta akan mendapat, siapa yang mencari akan menemukan dan siapa yang mengetuk akan dibukakan.  

Aplikasi

Doa adalah memohon kepada Allah. Doa adalah hubungan atau berbicara dengan Tuhan. Doa merupakan pernyataan dari ketergantungan manusia kepada Allah dalam segala sesuatu dan dari doa itu akan mendatangkan kuasa Allah ke dalam kehidupan manusia. Berdoa berarti datang ke hadapan Allah untuk menyampaikan sesuatu. Doa tidak harus atau hanya dinaikkan saat di gereja atau ketika kebaktian saja. Doa penuh kekuatan dan kuasa, seperti dalam Kisah Para Rasul 4:31 “Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani ” . Hal ini mengindikasikan bahwa doa itu berkuasa bukan tergantung panjang atau lamanya waktu berdoa, atau dimana tempat berdoa, namun kuasa doa tersebut tergantung dari sejauh mana hubungan pribadi antara sipendoa dengan Tuhan.

Doa adalah suatu bentuk perbuatan tertinggi manusia dalam hubungannya dengan Allah namun prakarsa doa adalah Allah itu sendiri. Itulah sebabnya Tuhan Yesus mengatakan barangsiapa menyembah Allah haruslah menyembahnya di dalam Roh dan kebenaran (Yoh. 4:24). Berdoa adalah suatu keharusan bagi setiap orang yang percaya, ketika dalam kesempitan, putus asa, musibah, dan kecewa. Doa merupakan suatu perjuangan bersusah payah dan juga kegembiraan yang luar biasa. Setiap orang percaya harus berdoa, karena itu sebagai bukti kedewasaan rohani. Doa adalah sarana berkomunikasi orang percaya dengan Tuhan. Percakapan dengan Tuhan di dalam doa dapat menghasilkan jalan keluar dari persoalan kita. Doa dapat mengubah pribadi kita menjadi pribadi yang Tuhan inginkan.

Doa tidak terlepaskan atau berkaitan dengan permohonan dan persembahan, ini berarti bahwa ia memohon kepada Tuhan hal-hal yang kita butuhkan, memberikan diri sepenuhnya kepada bangsanya, karena itu merupakan persembahan yang terbaik, karena berdoa bukan hanya untuk kepentingan diri sendiri. Doa-doa yang dijawab itu sesuai dengan iman sipendoa bukan karena tekanan suaranya yang kadang-kadang pelan atau kadang-kadang keras. Hamba adalah sebagai teladan seorang yang menunjukkan suatu sikap hamba yang mau taat dan rendah hati dalam setiap pelayanan. Dengan demikian seorang hamba itu harus dapat mendorong dan membawa jemaatnya untuk berdoa dan mengampuni.

Pdt. Julianus Barus, M. Th. - Rg. Bandung Pusat

MINGGU 15 MEI 2022, KHOTBAH KELUARAN 15:19-20

Invocation      :

Ersurak aku dem keriahen janahku ngendeken ende-enden pujin man baNdu. Geluhku rende ersurak sebab nggo aku ipulahiNdu (Masmur 71:23)

Ogen :

Ketangkasen 4: 8-11

Tema   :

Rendelah Man Tuhan

 

1. KATA PERLEBE

Ngenanami keriahen ibas kegeluhen tentu jadi pengarapen ras perayaken kerina manusia. Erbage-bage upaya ras perjuangen ilakoken guna ndatken ras ngenanmisa. Tapi ibas kinatana megati kal keriahen situhu-tuhu e la idat ras la inanami. Melala penyebabna, tapi tentuna e ndeher kal hubungenna ras kedewasaan siteridah arah kedewasaan sesekalak jelma ibas natap, ngalaken ras mengelola kenyatan-kenyataan kegeluhen enda. Lit kecenderungen manusia menuduh factor luar dirina sijadi penyebab maka la akapna meriah nggeluh, umpamana: kalak sideban, situasi ekonomi, situasi keluarga ras sidebanna. Sehubungen ras sienda menarik akap kami guna ras-ras kita ngerenungi sada ungkapen nina, “ise pe ras kai pe labo ngasup erbahan atendu mesui, kecuali kam nggit”. Ungkapen enda tentu ngerana kerna kematangen diri, kemerdekaan diri ibas ndalani kerina situasi kegeluhen enda.

2. TAFSIRAN/ISI

Mari dage, erpalasken kata Dibata si man oratenta tole sigargari pelajaren sibanci sidat ras sipakeken sehubungen ras situasi kegeluhen:

A. Khotbah

Bahan khotbahta ende-enden Miriam enda ilatar belakangi Keluaren 14 sinuriken sada situasi bahaya sidem kebiaren siiperhadapken man kalak Israel. Secara manusia nggo dalan buntu lanai lit pengarapen pulah ibas kiniseran e nari, kematen seh me. Sebab tupung kalak Israel nggo seh itepi Lawit Merah, itunduk tentera Mesir me kalak Israel e. Tentera Mesir dem alu gegeh baik secara jumlah bagepe secara peralaten, sedangken kalak Israel selaku bangsa simbaru pulah ibas perbudaken nari labo lit persiapen erperang terlebih pe ije kange pernanden ras anak-anak bagepe asuh-asuhen. Adi kiam kulebe enggo jumpa lawit simbelang, sedangken arah pudi nari nggo reh tentera simegegeh. Emaka wajar she kal biarna kalak Israel janah nderkuh ia kerina (Kel. 14:9-10). Isalahken kalak Israel e pe Musa selaku pemimpinna (ay 11-12).

Tepi kerina situasi e justru ipakeken Tuhan guna tole mpetandaken diriNa alu ncidahken kuasaNa nelamatken kalak Israel bangsaNa e. janah enda me siituriken Miriam arah nde-ndenna ( Kel 15:19) ras ngajuk kalak Israel rende muji Tuhan. Turi-turin enda ncidahken kepeken istilah dalan buntu e hanya berlaku man manusia, tapi iadepen Dibata la lit dalan buntu. La ersibar kuasa Dibata mbuka ras erbahan dalan guna nelamatken kalak sierlebuh man baNa.

B. Invocatio

Masmur 71:23 ngerana kerna ersurak alu dem keriahen janah rende man Tuhan. Menarik adi sioge Masmur 71 enda secara utuh, siidah maka ungkapen bas ayat 23 kerna ersurak alu dem keriahen labo erkiteken kerina situasi kegeluhen bagi ukur entah bagi siniarapken. Pemasmur nuriken piga-piga kecibalna, eme: daging enggo metua, gegeh enggo kurang ras erbage perbeben siinanami kalak sienggo metua (ay 9, 18), lit kalak jahat sierkuasa si mengancam kegeluhenna, lit imbang siersura-sura mbunuh ia, lit kalak si nggombangi ia (ay 4, 10, 11). Kai dage sierbahan pemasmur ngasup ersurak bagi siturikenna ibas ayat 23? Jabapenna eme pertotonna man Tuhan, inganna nuriken kerina kecibalna/perbebenna, ijadikenna Tuhan inganna cicio si aman, tetap inget-ingetna kiniulin Tuhan sienggo nanamina ras tetap ipelimbaruina penandaina nandangi Tuhan. Perbahanen sienda me sierbahannsa pemasmur ngasup rende ersurak muji Tuhan, sebab tangkas idahna ras igejabkenna uga hulina ras bujurna Tuhan. Tuhan pe simere kemenangen man bana ibas gegehna sienggo kurang.

C. Ogen

Salah sada hal simegati ngambati ras nangko keriahen nggeluh idoni enda eme erkiteken bas sada sisi leket kal ukur nandangi daya tarik doni enda, sedangken bas sisi sideban bayang-bayang kematen ncinepi manusia. seh maka rehna kematen itatap sebagai hal si la maba keriahen ras la menguntungken. Tempa alu rehna kematen, kerina pencapaian keberhasilen idoni enda jadi sia-sia. Tapi bahan ogenta, arah pengenehen Johanes, ipetangkas uga kin suasana i surga ras kai kin dahin ije. Ipetangkas sada suasana si meriah suari berngi la erngadi-ngadi rende muji Dibata (ay 8). Ende-enden pujin ipenangkih guna mpehaga ras ngataken bujur man baNa singgeluh rasa lalap seh rasa lalap, penandai ras uga perbahanen sipayo man Dibata pe ipetangkas ( ay 9-11).

Arah pengenehen Johanes enda mengubah pemahamen ras penatapta nandangi kematen. Kematen kalak sitek justru sada dalan guna nadingken kegeluhen idoni si dem keguluten guna bengket ku kegeluhen sidem keriahen. Kegeluhen kalak sitek labo kepe ngadi ibas doni enda alu kematen, tapi justru kematen jadi awal kegeluhen sidem keriahen ras Tuhan i surga.

III. PENUTUP

Arah teluna bagin kata Dibata siiorati kita lit piga-piga perenungen, eme :

  1. Ibas perdalanen kegeluhen banci saja lit paksana kita iperhadapken kubas sada situasi sulit si tempa lanai isepe singasup nampati. Tapi siidah maka arah bahan Khotbahta icidahken tuhu-tuhu kap Dibata e la ersibar kuasana erbahan dalan termasuk ibas situasi si paling sulit pe.
  2. Aminna lit gia perbeben tah uga gia bentukna, pengendesen man Tuhan arah pertoton erbahan tetap kita ngasup ermeriah ukur bagi siinanami pemasmur bas ogenta.
  3. Kematen siipahami manusia secara umum sebagai sada peristiwa si dem alu ceda ate, arah ogenta justru ipetangkas jadi sada dalan guna ngenanami keriahen ras Tuhan.

Arah teluna bain kata Dibata enda ibabai ras ipengasup kita mewujudken temata “ Rendelah man Tuhan”.

Salam dari Tambun

Pdt Pribadi S Meliala-Rg. Tambun

MINGGU 08 MEI 2022, KHOTBAH KISAH PARA RASUL 9:36-43 (MINGGU JUBILATE : BERSORAKLAH)

Invocatio :

Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan Ia pun menyembuhkan mereka di sana (Matius 19:2).

Bacaan : 

1 Raja-Raja 17:17-24 (Tunggal)

Tema :

Banyak Orang Percaya Kepada Tuhan (Nterem Kalak Si Tek Man Tuhan)

 

KATA PEMBUKA

 Anthony de Mello dalam bukunya Doa Sang Katak 2 Meditasi dengan Cerita, menuliskan tentang seorang petani jagung yang mendapatkan penghargaan nasional karena ia memiliki kebiasaan membagi-bagikan biji jagung yang paling baik kepada petani-petani di sekitarnya. Ketika ditanya: “Mengapa kamu membagikan benih jagung terbaik kepada semua tetangga kamu?” Maka si petani jagung itu menjawab, “Jika aku menanam benih yang baik, dan tetanggaku menanam benih yang tidak baik. Lalu terjadi penyerbukan silang, entah lewat angin atau binatang. Apa jadinya? Aku pun tidak akan mendapatkan jagung yang berkualitas. Aku berbagi sehingga benih jagungku juga berkualitas.” Dari cerita Anthony de Mello tersebut, kita belajar bahwa ketika seseorang rela memberi yang terbaik untuk orang lain, maka kita sudah menjadi berkat buat orang lain. Kerelaan memberi bukan membuat seseorang merugi, melainkan malah memberkati. 

PEMBAHASAN

Bahan kotbah minggu ini dari Kisah Para Rasul 9:36-43 yang menceritakan kepada kita tentang seorang tokoh perempuan yang percaya kepada Tuhan serta hidup penuh kasih dan mau memberi bagi sesama manusia. Tokoh itu adalah Tabita, ia tinggal di Yope. Nama Tabita, dalam Bahasa Yunani disebut Dorkas. Mengapa nama Tabita, disebutkan juga dalam Bahasa Yunani ? Karena di Yope ini, penduduknya yang menetap adalah orang Yahudi dan juga bukan Yahudi. Nama Dorkas berarti “rusa betina”. Ia adalah satu-satunya perempuan dalam Perjanjian Baru yang disebut sebagai “murid perempuan” (Yunani : mathetria). Perempuan ini menonjol dalam perbuatan baik penuh kasih dan dalam memberi sedekah yaitu membantu orang-orang miskin. Sungguh, Tabita adalah seorang perempuan yang sangat berperan penting dalam jemaat. Tabita juga membuatkan baju dan pakaian yang diberikannya kepada para janda yang miskin. Ini menunjukkan bahwa Tabita sebagai seorang percaya kepada Tuhan, yang memiliki talenta membuat baju dan pakaian, mengembangkan talentanya itu dan mempergunakannya untuk menolong orang-orang dan para janda miskin. Mengapa ini dilakukannya ? Tentu saja berdasarkan kasihNya kepada Tuhan, dan Tabita juga mengasihi orang-orang yang ada dalam kesusahan serta menolong mereka. Ini merupakan bentuk pelayanan yang sangat baik untuk diteladani.

Tabita sakit lalu meninggal. Alkitab tidak secara langsung menjelaskan tentang penyakit yang di derita oleh Tabita, sehingga menyebabkan kematiannya. Meninggalnya tiba-tiba dan tentu saja menimbulkan dukacita yang sangat mendalam. Segala sesuatu untuk keperluan penguburan sudah dipersiapkan. Dan setelah dimandikan, mayat Tabita di baringkan di ruang atas. Ruang atas ini mungkin merupakan tempat pertemuan jemaat (seperti dalam Kis. 1:13 dan 20:8). Para murid yang ada di Yope tidak tinggal diam saja dengan keadaan dukacita yang mereka sedang hadapi.

Mendengar kabar bahwa Petrus ada di Lida, mereka menyuruh dua orang kepadanya dengan permintaan: “Segeralah datang ke tempat kami.” Mereka sangat berharap bahwa Petrus dapat menolong mereka. Mengapa ? Karena mereka telah mendengar bahwa Petrus telah menolong Eneas yang telah delapan tahun terbaring di tempat tidur karena lumpuh. Oleh kuasa Yesus Kristus melalui Petrus, Eneas disembuhkan dan dia bangun serta membereskan tempat tidurnya. Peristiwa inilah yang mendorong penduduk di Lida dan Saron berbalik kepada Tuhan (Kisah Para Rasul 9:32-35). Karena itu, para murid yang ada di Yope pun berharap bahwa Petrus dapat menolong mereka.

Bagaimana respon Petrus terhadap permintaan murid-murid dari Yope ? Petrus bukanlah seorang yang menunda-nunda pekerjaan, dan bukan juga seorang pemberi harapan palsu. Petrus segera berkemas dan berangkat bersama-sama dengan mereka. Setelah sampai di Yope, ia dibawa ke ruang atas dan semua janda datang berdiri dekatnya dan sambil menangis mereka menunjukkan kepadanya semua baju dan pakaian, yang dibuat Dorkas waktu ia masih hidup. Ini memperlihatkan kepada kita, betapa pelayanan yang dilakukan oleh Tabita sangat dirasakan manfaatnya, pelayanan yang menyentuh hati. Tentu saja, ini semua menambah duka mendalam bagi mereka sehingga mereka menangisi mayat Dorkas serta membawa semua baju dan pakaian yang dibuat Dorkas semasa hidupnya.

Mendengar dan melihat keadaan dukacita yang sedemikian, apa yang dilakukan oleh Petrus ? Petrus menyuruh mereka semua keluar, lalu ia berlutut dan berdoa. Ini menjelaskan kepada kita bahwa Petrus mengandalkan kuasa Tuhan yang bekerja melalui dia untuk membangkitkan Tabita. Petrus berkata : “Tabita, bangkitlah!” Lalu Tabita membuka matanya dan ketika melihat Petrus, ia bangun lalu duduk. Petrus memegang tangannya dan membantu dia berdiri. Kemudian ia memanggil orang-orang kudus beserta janda-janda, lalu menunjukkan kepada mereka, bahwa perempuan itu hidup.” (ayat 40-41)

Mujizat yang dilakukan Petrus ini, tersiar di seluruh Yope dan banyak orang menjadi percaya kepada Tuhan. Petrus masih tinggal beberapa hari lagi di Yope, di rumah seorang yang bernama Simon, seorang penyamak kulit. Waktu yang beberapa hari di Yope ini, dipergunakan Petrus untuk memberikan pengajaran kepada orang-orang percaya kepada Tuhan, supaya mereka semakin teguh di dalam iman kepada Tuhan serta tetap setia kepada Tuhan. Orang-orang yang baru percaya kepada Tuhan, tetap membutuhkan perhatian, pendampingan serta pengajaran agar imannya semakin teguh di dalam Tuhan.

Kehidupan, kematian dan kebangkitan Tabita menjelaskan kepada kita tentang kebenaran Injil bahwa di dalam Tuhan ada kebangkitan bagi orang-orang yang percaya kepadaNya serta tetap setia berkarya untuk kemuliaan Tuhan.

Selanjutnya di dalam bahan bacaan minggu ini yaitu 1 Raja-Raja 17:17-24, yang menceritakan tentang bagaimana Elia membangkitkan anak seorang janda di Sarfat yang telah ditolongnya supaya memiliki makanan dan minuman ketika musim kekeringan. Janda Sarfat ini adalah seorang yang beriman, yang dengan penuh ketaatan patuh kepada Elia, melakukan apa yang perintahkan Elia untuk dilakukannya yaitu membuat sepotong roti bundar kecil bagi Elia, baru kemudian membuatnya bagi anaknya. Tindakan iman yang dilakukannya ini membuahkan hasil bahwa dalam kuasa Tuhan, tepung dalam tempayan tidak habis-habis dan minyak dalam buli-buli tidak berkurang sampai waktu Tuhan memberi hujan ke atas bumi (ay.15-16)

Janda di Sarfat ini memberikan kamar atas kepada Elia sebagai sikap hormatnya kepada Elia (ay.19,23). Adanya kamar di atas menunjukkan bahwa sebetulnya janda di Sarfat ini adalah seorang yang kaya. Karena pada umumnya, orang-orang membangun rumah sebagai tempat tinggal dengan satu kamar. Kalau seseorang mempunyai rumah dengan lebih dari satu kamar, apa lagi ada kamar di atas, itu sudah menunjukkan bahwa ia adalah orang kaya. Boleh jadi, janda Sarfat ini sebelumnya adalah orang kaya, tetapi, mungkin karena kematian suaminya dan juga musim kering (ay.7), ia menjadi jatuh miskin.

Selanjutnya, Janda Sarfat yang beriman, hidup benar serta bersikap hormat kepada nabi Elia ini mengalami penderitaan, yaitu anaknya mati. Di tengah penderitaan berat yang sedang dihadapi Janda Sarfat itu, apakah yang dia lakukan? Ia datang kepada Elia serta menceritakan dukanya (ay.18). Lalu Elia membawa persoalan itu kepada Tuhan melalui doanya. Elia berdoa supaya anak itu dihidupkan kembali (ay.21), dan Tuhan mengabulkan doa Elia serta menghidupkan anak itu kembali. Ini menunjukkan bahwa doa memiliki kuasa yang besar. Semua peristiwa yang dialami oleh Janda Sarfat ini semakin membawa dia mengenal bahwa Elia adalah abdi Allah. Penderitaan yang dialami oleh Janda Sarfat dan anaknya ini membawa kebaikan serta imannya juga semakin bertumbuh.

APLIKASI

Minggu ini disebut sebagai Minggu Jubilate, artinya bersoraklah. Makna kata Jubilate ini adalah bersorak-sorai atas sukacita yang kita alami. Sesuai dengan tema kotbah minggu ini, Banyak Orang Percaya Kepada Tuhan, tentu saja jikalau semakin banyak orang percaya kepada Tuhan akan membawa kita bersukacita di dalam Tuhan.

Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan IA pun menyembuhkan mereka di sana (Matius 19:2). Kuasa Tuhan yang bekerja, yang memberikan kesembuhan; dan juga kekuatan dalam menghadapi berbagai penderitaan seperti yang dialami oleh seorang janda di Sarfat. Demikian juga, kuasa Tuhan yang bekerja melalui Tabita dengan pelayanan kasih, memberi dengan sukacita yang dilakukannya, serta kebangkitannya dari kematian oleh kuasa Tuhan melalui Petrus yang datang mengunjungi Tabita; semua peristiwa ini membuat semakin banyak orang yang percaya kepada Tuhan.

Di tengah kehidupan kita pada masa kini, dengan berbagai pergumulan hidup yang kita hadapi, apa yang hendak kita lakukan, agar semakin banyak orang diteguhkan dan tetap percaya kepada Tuhan ?

1. Perkunjungan Rumah Tangga.

Setelah masa pandemi yang kita lalui, membuat program Perkunjungan Rumah Tangga secara langsung tidak dilakukan lagi agar memutus penyebaran Covid 19. Tetapi, sekarang penting untuk mengadakan perkunjungan rumah tangga secara langsung dengan melakukan protokol kesehatan yang baik. Melalui perkunjungan yang kita lakukan, kita dapat mengetahui berbagai pergumulan jemaat, mendoakan mereka serta mendorong mereka untuk terus mengandalkan Tuhan serta aktif ikut ambil bagian dalam pelayanan gereja kita.

2. Berbuat Baik

Seperti yang disampaikan oleh Bunda Teresa : Bila engkau baik hati, bisa saja orang lain menuduhmu punya pamrih. Tapi bagaimanapun, berbaik hatilah. Kebaikan yang engkau lakukan hari ini, mungkin saja besok sudah dilupakan orang. Tapi bagaimanapun, berbuat baiklah. Bagimanapun berikan yang terbaik dari dirimu. Selanjutnya, Bunda Teresa juga mengatakan : Jangan biarkan setiap orang yang datang pada anda, pergi tanpa merasa lebih baik dan lebih bahagia. Jadilah ungkapan hidup dari kebaikan Tuhan. Kebaikan dalam wajah anda, kebaikan dalam mata anda, kebaikan dalam senyum anda Hal ini tentu mendorong kita untuk tidak jemu-jemu berbuat baik (Galatia 6:9-10)

3. Berdoa

Di tengah penderitaan yang kita alami, percayalah dan setialah kepada Tuhan. Bahwalah penderitaan yang kita alami kepada Tuhan melalui doa. Pada akhirnya penderitaan itu membawa kebaikan bagi kita. Kita tahu sekarang bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah (Roma 8:28).

Tuhan memberkati kita. Amin.

Pdt. Crismori V. Ginting, S.Pd. M.Th

GBKP Sitelusada

Info Kontak

GBKP Klasis Bekasi - Denpasar
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate

GBKP-KBD