SUPLEMEN PA MAMRE 30 MARET-05APRIL 2025, ROMA 15:1-6

Teks :

Roma 15:1-6

Tema :

Muat Bagin Ibas Dahin Dibata

Tujun   : Gelah Mamre:

-Meteh maka kalak si tek muat bagin ibas dahin-dahin Dibata

-Mendukung ras notoken Sidang Majelis Sinode gelah erdalan alu mehuli.

 

15:1 Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri. 15:2 Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya. 15:3 Karena Kristus juga tidak mencari kesenangan-Nya sendiri, tetapi seperti ada tertulis: "Kata-kata cercaan mereka, yang mencerca Engkau, telah mengenai aku." 15:4 Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci. 15:5 Semoga Allah, yang adalah sumber ketekunan dan penghiburan, mengaruniakan kerukunan kepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus, 15:6 sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus.

  1. Surat Roma di tulis oleh Paulus sekitar tahun 57 M dari kota Korintus, ditujukan kepada jemaat Roma yang berlatarbelakang Yahudi dan non-Yahudi (gentile). Dalam pasal ini Paulus melanjutkan pembicaraan pasal sebelumnya tentang kewajiban orang yang percaya untuk saling menanggung dalam berbagai hal. Jemaat roma mengalami perbedaan pandangan tentang hukum taurat, yang mana Yahudi Kristen terikat dengannya, non-Yahudi Kristen merasa tidak terikat. Hal ini menimbulkan perbedaan dalam praktek ibadah, seperti makanan (halal/haram) sehingga kasih diantara mereka semakin jauh. Pada bagian teks ini Paulus memberi nasihat praktis agar jemaat Roma hidup dalam kesatuan dan bukannya saling menghakimi. Dalam Roma 15: 1-6 Paulus mengajarkan bahwa setiap kita memiliki tanggung jawab dalam pelayanan, baik dalam mendukung sesame, meneladani Kristus dan membangun kesatuan dalam gereja.
  2. BAGAIMANA KITA MENGABIL BAGIAN DALAM PEKERJAAN TUHAN (TEMA)
  3. Menanggung kelemahan orang yang tidak Kuat (1-2)

Yang lemah (adunates = tanpa kekuatan) kata ini mengisyaratkan bahwa yang lemah bukan untuk dicela, dihujat tapi peduli kepada mereka.

  • Kata menanggung (bastazo) digunakan dalam arti menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dengan aktif membantu dan mendukung mereka agar bertumbuh dalam iman.
  • Paulus mengkontraskan yang kuat dan tidak kuat mau mengatakan bahwa sebenarnya : tidak ada orang yang benar-benar ‘kuat’ dan benar-benar ‘lemah’ Gak ada di dunia ini ‘manusia super’!Setiap kita pasti memiliki kelemahan dan kekuatan tersendiri yang belum tentu dimiliki oleh orang lain!!

Mengambil bagian dalam pekerjaan Tuhan berarti kita tidak egois, tidak mencari kesenangan kita sendiri, tetapi mencari kesenangan sesame kita dalam konteks ini dapat diartikan bagaimana orang yang percaya dengan rela membatasi kemerdekaannya dalam kasih untuk menolong sesame agar bertumbuh dalam iman. Atau dalam kata lain kita harus menjadi berkat bagi sesame, dalam bentuk apa Mamre menjadi berkat ?

- Jika kita lebih kuat dari orang lain (lebih dewasa dalam iman) kita harus bersabar membimbing mereka yang baru percaya.

- Jika kita lebih berpengalaman dalam pelayanan, kita harus membimbing yang masih belajar.

- Jika kita lebih diberkati secara materi, kita harus membantu mereka yang berkekurangan.

- dst,

  1. Hidup meneladani Kristus (3-4)

Paulus mengajarkan bahwa Kristus adalah teladan utama dalam melayani, Kristus datang bukan untuk dilayani, tetapi untuk melayani dan berkorban bagi manusia, bagaimana Mamre meneladani Kristus ?

  • Melayani dengan kasih, melakukan pekerjaan Tuhan bukan dengan terpaksa, tetapi dengan sukacita
  • Bersedia berkorban, pelayanan sering kali menuntut pengorbanan waktu, tenaga dan kenyamanan.
  • Tetap setia meskipun mendapat tantangan, Kristus tetap setia meskipun dicerca dan dihina.
  1. Membangun kesatuan dan memuliakan Allah (5-6)

Paulus berdoa dan berharap agar jemaat memiliki hati yang sehati sepikir ssehingga mereka dapat memuliakan Tuhan dalam kesatuan, karena kesatuan dalam gereja (mamre) sangatlah penting dalam pekerjaan Tuhan, jika di dalam gereja (Mamre) ada perpecahan, maka nama Tuhan tidak dimuliakan. Bagaimana Mamre bisa tetap bersatu dan memuliakan Tuhan?

  • Kristus sebagai pusat hidup dan pelayanan. (Dalam kisah hidupnya, Mahatma Gandhi bercerita bagaimana sebagai mahasiswa ia amat menaruh minat kepada Yesus Kristus, khususnya Khotbah Yesus di Bukit. Ia menjadi yakin bahwa Kekristenan adalah jawaban yang tepat bagi sistem kasta yang mengganggu India berabad-abad lamanya. Pada suatu hari, ia pergi ke gereja untuk mengikuti kebaktian. Akan tetapi, ia dihentikan di depan pintu masuk gereja dan diberi tahu: ‘Kalau mau ikut kebaktian, Anda bisa melakukan itu di gereja khusus orang hitam di seberang sana!’ Ia kecewa kemudian pergi dan tidak pernah kembali lagi. (Anthony de Mello, Doa Sang Katak 2)
  • Bekerja sama dalam pelayanan. (Matthew Kelty seorang actor dan musisi mengatakan “Anda bisa menghasilkan nada dengan bermain hanya menggunakan tuts hitam, demikian pula halnya dengan tuts putih. Tetapi untuk menghasilkan nada yang indah dan selaras, Anda harus menggunakan keduanya”).

Pertanyaan sekaligus renungan bagi Mamre :

  1. Apakah mamre sudah mengambil bagian dalam pekerjaan Tuhan? atau dalam kata lain, Apakah Mamre sudah menjadi berkat bagi orang lain ? ? termasuk dalam pelaksanaan SMS (Sidang Majelis Sinode)
  2. Apakah Mamre sudah meneladani Kristus dalam kehidupan?
  3. Apakah usaha Mamre untuk menjaga kiniersadaanna ?

Kiranya Tuhan menolong kita untuk menjadi pelaku Firman yang setia dalam pekerjaan Tuhan. Amin

Pdt. Maslan Sitepu, M.Th-Runggun Bandung Barat

 

Info Kontak

GBKP Klasis Bekasi - Denpasar
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate

GBKP-KBD