MINGGU 07 JANUARI 2024, KHOTBAH 1 TIMOTIUS 3:14-16

Invocatio :

Alu gegehNdu ipecinderNdu deleng-deleng i bas inganNa, guna ncidahken kuasaNdu si mbelin (Msm. 65:7)

Bacaan :

Amsal 4: 11-19

Tema :

Dibata itandai i bas Jesus Kristus/ Allah dikenal di dalam diri Yesus Kristus.

 

1. Kata Pengantar

Kita sungguh sangat bersyukur karena kita sudah memasuki tahun baru 2024. Kita merasakan penyertaan Tuhan yang luar biasa dalam hidup kita. Kita semakin mengenal Allah dalam pribadi Tuhan kita Yesus kristus. Apalagi setelah kita mengikuti perayaan-perayaan natal.

Perayaan natal kembali mengingatkan kita bahwa Allah telah turun ke dunia melalui Putra Allah Yesus Kristus. Yesus Kristus Putra Allah yang diperanakkan oleh Bapa-Nya sebelum dunia dijadikan. Kata memperanakkan berarti sesuatu yang sama jenisnya dengan yang memperanakkan. Jadi Kristus Putra Allah yang diperanakkan oleh Bapa-nya. Berarti Kristus itu sama seperti Bapa-Nya. Atau dengan kata lain dapat dikatakan bahwa Kristus Yesus Kristus adalah Allah itu sendiri.

2. Pembahasan

Dalam Prikop kita Paulus ingin segera dapat mengunjungi Timotius, agaknya Paulus mempunyai kekuatiran, bahwa dapat terjadi hal-hal yang menghalangi kedatanganya kembali ke Efesus. Untuk kata-kata “jadi jika aku terlambat” dalam bahasa aslinya tertulis”Dan jika kedatanganku tidak menentu”. Ini menunjukkan ada kemungkinan, bahwa ia sama sekali tidak akan datang. Karena itu  Paulus mengalihkan tugas pembinaan jemaat- jemaat kepada Timotius. Karena itu Paulus menuliskan prinsip-prinsip pengolaan jemaat, sehingga Timotius mempunyai pedoman yang tidak bisa dilupakan dan yang juga bermanfaat bagi jemaat-jemaat kemudian.

Paulus juga berkata bagaimana jemaat harus hidup sebagai keluarga Allah. Jemaat Allah adalah rumah, yang di dalamnya Allah berkenan tinggal (bdk. 1 Kor 3:16). Oleh sebab itu segala sesuatu dalam jemaat harus diatur dengan baik. Disamping itu  jemaat masih mempunyai kemuliaan yang lain lagi yaitu tiang penopang dan dasar kebenaran. Segala kebenaran yang dimiliki Kristus (Yoh 14:6) dipercayakan kepada jemaat. Kebenaran itu terutama berintikan keselamatan, tetapi juga mempunyai ruang lingkup yang lebih luas. Kebenaran itu berisi kehendak Allah untuk hidup manusia di segala bidang. Jemaat wajib menyalurkan kekayaan Kristus kepada dunia. Ketika dunia menyeleweng maka jemaat sebagai tiang penopang dan dasar kebenaran wajib bersaksi dari kehendak Allah.

Paulus meneruskan perkataannya dan mengatakan kerna “kebenaran” yang disebut dalam ay 15. Paulus menyatakan bahwa kebenaran itu dirahasiakan berabad-abad oleh Allah dan kini dinyatakan dalam Yesus Kristus dan menghasilkan ibadah jemaat. kebenaran itu dinyatakan melalui kematian dan kebangkitan Yesus Kristus yang diuraikan dalam  6 kalimat. Kalimat yang merupakan kutipan dari suatu hymne yang terkenal pada zaman itu yang dapat diabgi menjadi tiga pasangan. Pasangan pertama mengambarkan karya penyelamatan Kristus. Dimana Dia datang ke dunia ini dengan rupa manusia dan diakhiri dengan kemuliaanNya pada saat kebangkitanNya. Kebangkitan Kristus dengan Roh menandakan Kristus tidak bersalah. Pasangan kedua mengambarkan usaha pengabaran injil. Kebangkitan Kristus ini dinyatakan dengan menampakan diriNya kepada malaikat-malaikat dan diakhiri dengan diberitakan Yesus dengan semua bangsa (diberitakan) kepada semua bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Yang ketika melukiskan penerimaan Kristus oleh alam semesta. Dimulai dengan diterimanya Yesus oleh umat manusia (yang dipercaya di dalam dunia) dan diakhiri dengan pemuliaan Yesus oleh segenap mahluk pada akhir zaman (diangkat dalam kemuliaan), bdk Fil 2:9,10.

Dalam bacaan kita diajak untuk melihat kehidupan Salomo, Anak Daud, Raja Israel, yang mendapatkan didikan dari orang tuanya, tentang bagaimana agar bisa berumur panjang dan berhasil dalam kehidupan. Bagaimana hikmatTuhan dapat diterapkan dalam kehidupan untuk memimpin ke jalan yang lurus, langkahnya tidak akan terhambat dan tidak tersandung. Ini bererti sangat perlu berpegang erat pada didikan dan tidak melepaskannya. Kejahatan ada dimana-mana tetapi kita bisa memilih untuk tidak berjalan dalam kejahatan. Malahan dalam ayat 15 menekankan lebih dari sekedar tidak mengikuti jalan orang jahat tetapi menghindar dari jalan orang jahat berapapun harga yang harus dibayat. sebagai anak Tuhan mampu hidup dengan cara yang benar, dan tidak menuruti cara hidup orang jahat sehingga bisa menjadi berkat bagi kehidupan orang lain. Jalan hidup orang jahat gelap seperti kelamnnya malam dan mereka akan tersandung jatuh tanpa mengetahuinya, sedangkan jalan hidup orang baik adalah seperti terbitnya matahari, makin lama akan makin terang sampai akhirnya terang benderang (ay.18-19).

3. Penutup

Minggu epiphanias adalah dimana Allah memperkenalkan diriNya (Epifania= penampakan diri, kelihatan). Pengungkapan diri Allah tentang diriNya dalam Kristus. Krsitus menjadi terang sejati untuk menolong kita dalam iman. Seperti teks khotbah kita bagaimana kita harus hidup sebagai keluarga Allah agar Allah berkenan tinggal di dalam jemaatNya. Kita hidup dalam kehendakNya. Walaupun dunia ini menyeleweng dari kehendak Allah, tetapi sebagai tiang penopang dan dasar kebenaran tetap berjalan dalam terang Kristus. Firman Tuhan menjadi penuntun dalam kehidupan kita seperti bacaan firman Tuhan yang pertama yaitu Amsal 4:11-19.. 

Yesus tidak hanya datang ke dunia ini untuk menyatakan kasih Allah, tetapi Ia terlibat secara pribadi dengan kita orang-orang berdosa. Sebab itu makna hakiki keselamatan kita dalam penerimaan kita dengan rendah hati akan kasih dan kemurahan Allah kita tunjukkan melalui cara hidup kita yang benar. Rasul Paulus menekankan kerna pribadi Yesus Kristus yang turun ke dunia dalam rupa manusia tetapi Dia adalah Allah. Walaupun Yesus mati di kayu salib tetapi Dia tidak bersalah.dari pernyataan-penyataan ini Paulus mau menekankan bahwa agar umat Ktisten memiliki iman yang sejati. 

SENIN 01 JANUARI 2024 (TAHUN BARU), KHOTBAH AMSAL 16:1-9

Invocatio  :

TUHAN kap si mabai kam ras si nemani kam. La kam juru ibahanNa la kam itadingkenNa. E maka ola bene ukurndu, ola mbiar, (Ulangen. 31:8)

Ogen :

2 Johanes 1:4-6

Tema        :

"Tutus, Tek Dingen Malang Man Dibata". / Tekun, Percaya dan Takut Akan Tuhan

 

Pembukaan/Pendahuluan.

Syalom, Selamat Tahun baru 2024 bagi kita sekalian, hari ini adalah hari perdana di tahun 2024. Kalau kita melihat ke belakang tentu saja banyak sekali situasi yang sudah kita alami, dan semuanya bias kita lewati, sungguh itu semuanya karena kasih setia Allah kita, dan pada tahun yg baru ini kita juga tetap memiliki keyakinan di dalam iman bahwa Allah juga akan menyertai hidup kita.

 Pendalaman Teks.

Ketika membaca ayat ini, kita diajarkan tentang suatu kebenaran Agung, bahwa kita tidak punya kemampuan sendiri untuk memikirkan atau mengatakan apa pun yang bijaksana dan baik tentang diri kita sendiri. Sebaliknya, segala kemampuan kita berasal dari Allah, yang menyertai hati dan mulut kita, dan yang mengerjakan di dalam kita baik kemauan maupun pekerjaan (Flp. 2:13; Mzm. 10:17).

Manusia dapat menimbang-nimbang dalam hati (boleh saja ia berencana dan merancangkan ini dan itu) tetapi jawaban akhirnya berasal dari pada TUHAN. Maksudnya;

  • Manusia berencana. Ia memiliki kebebasan berpikir, dan kebebasan berkehendak diperbolehkan untuknya. Biarlah ia membentuk rancangan-rancangannya, dan menyusun rencana-rencananya, sebaik mungkin seperti yang dipikirkannya: tetapi, bagaimanapun juga, Tuhan yang menentukan
  • Manusia tidak bisa terus bekerja tanpa bantuan dan berkat dari Allah, yang menciptakan mulut manusia dan mengajarkan kepada kita apa yang harus kita katakan. Bahkan, Allah dengan mudah dapat, dan sering kali, menggagalkan tujuan-tujuan manusia, dan mengacaukan perhitungan-perhitungan mereka. Kutuklah yang diniatkan oleh Bileam di dalam hatinya keapda bangsa Israel, tetapi jawaban yang keluar dari mulut lidahnya adalah berkat.

Penulis kitab Amsal memberikan nasihat abadi kepada para pembacanya bahwa :

Memperoleh hikmat sungguh jauh melebihi memperoleh emas, dan mendapat pengertian jauh lebih berharga dari pada mendapat perak". Hal ini mengingatkan kita untuk mengutamakan hikmad dalam kehidupan orang beriman, Pertanyaannya: bagaimana kita dapat memperolehnya? Dalam Amsal 16:1-4, penulis Amsal menegaskan bahwa jawaban dari segala kehidupan dan pergumulannya adalah Tuhan Allah, bukan manusia. Karena itu amatlah penting bagi kita untuk mengenali nilai-nilai kebenaran dan mempraktekkannya (8-15). Sikap demikian hanya bisa diperoleh ketika kita belajar untuk menyerahkan segala rencana kita kepada Tuhan. Allah adalah TUHAN yang menciptakan segala sesuatu di dunia dengan arah dan tujuan masing-masing, dan Dia juga sanggup melihat dan menguji isi hati manusia. Takut akan TUHAN haruslah menjadi sikap hidup yang mendasari semua perbuatan dan penilaian kita. Dalam kitab Perjanjian Baru juga banyak disebutkan: "Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya. Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.". Nasihat senada juga diajarkan oleh Paulus, "Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu." (16-18). Jelas terlihat bahwa Allah menghendaki agar terang kebenaran Kristus ada di dalam kita dan Ia menghendaki kita menggapainya. Sebab itu jangan berhenti berharap dan berserah kepada Kristus.

Renungan/Refleksi.

  1. Pada setiap tahun baru, orang-orang cenderung memiliki yang namanya resolusi tahun baru. Orang-orang ingin mengubah suatu kebiasaan buruk di tahun lalu menjadi suatu kebiasaan yang baik. Mungkin ada yang ingin berhenti merokok, mungkin ada yang ingin mulai rajin olahraga, atau mungkin ada yang ingin membiasakan diri membaca Alkitab setiap hari. Namun, biasanya kebanyakan dari orang-orang yang membuat resolusi tahun baru ini hanya bertahan kurang dari satu bulan. Setelah beberapa minggu, mereka biasanya mulai capek dan berhenti berusaha mencapai tujuan mereka. Hendaknya didalam menetapkan resolusi tersebut penekanannya harus berdasarkan, Komitmen dalam iman dan takut akan Tuhan.
  1. Didalam menjalani tahun yang baru ini kita juga harus tetap siap terhadap berbagai musim yang akan kita hadapi, pasti akan ada suka dan duka yang melanda hidup kita, namun pengenalan akan Allah akan menguatkan kita dalam menghadapi berbagai situasi itu, Semakin kita mengenal Allah, semakin kita mengetahui kasih dan rancanganNya buat kita, semakin kita terkagum-kagum dibuatNya. Firman Tuhan yang disampaikan kepada Hosea berkata “Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi.” (Hosea 6:3). Seperti apa tahun baru buat anda? Mungkin ada yang merasa tahun ini tidak terlalu baik, atau malah buruk? Dengarlah, Tuhan menyediakan yang baru bagi anda. Tuhan membuka peluang-peluang baru, kesempatan baru di tahun yang baru. Bagi anda yang menganggap tahun baru sebagai tahun yang baik setidaknya menjanjikan, Tuhan pun menyediakan rahmatNya yang baru bagi anda. Apapun yang anda rasakan di tahun baru, semuanya merupakan bagian dari keberhasilan baru yang menanti di depan sana. Karenanya bersukacitalah dalam menyambut tahun yang baru, jalanilah dengan penuh semangat dan harapan baru. Ada Tuhan dengan rahmatNya yang baru disana, dan Dia akan selalu berjalan bersama dalam setiap langkah. Tahun baru, rahmat baru, harapan baru. Selamat tahun baru, Tuhan memberkati, Amin.

Pdt. Togu P. Munte

MINGGU 31 DESEMBER 2023 (TUTUP TAHUN), KHOTBAH MAZMUR 121:1-8

Invocatio :

"Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa." (Wahyu 1:8)

Bacaan   :

I Yohanes 3:1-3 (tunggal)

Tema       :

Tuhan Yang Menyertai Kehidupan Kita

 

Di tahun 2023, kita telah mengisi 364 hari dengan berbagai aktivitas, kerja, karya dan banyak hal. Semua itu sudah menjadi kenangan yang dilewati. Banyak hal yang baik dan yang buruk sekalipun. Tidak sedikit juga pengalaman yang berkesan dan bisa jadi pelajaran. Namun hari terakhir ini tentunya 'last but not lease', yang terakhir namun tidak kalah pentingnya dengan hari-hari sebelumnya. Tahun ini sudah diawali dengan berbagai kebaikan, doa dan harapan maka harus jugalah ditutup dengan hal yang sama. Pengharapan yang tidak ada matinya. Agar dalam menyambut kembali tahun yang baru, kita bisa mengisi kehidupan dengan lebih baik dari hari sebelumnya. Tahun yang baru, memang masih menjadi rahasia. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi nanti. Lalu apakah yang menjadi jaminan bagi kita bahwa semua baik adanya?

ISI

Mazmur 121:1-8 merupakan salah satu nyanyian ziarah yang dinyanyikan oleh umat Tuhan dalam perjalanan mendaki ke Sion untuk beribadah di Bait Suci. Bagi bangsa Israel gunung Sion adalah simbol penting dalam keagamaan, tempat Tuhan bertakhta. Mazmur ini masih dipakai dalam mengawali sebuah perjalanan, untuk mengingatkan akan pertolongan Tuhan.

Beberapa orang menyebut ini mazmur ini ditulis di perkemahan, ketika Daud bertaruh nyawa karena sedang dalam bahaya dari musuh yang mengejar di padang belantara. Karena itu ia mempercayakan diri kepada Allah yang melindungi dirinya di tengah pertempuran. Ada pula yang menyebut, mazmur ini ditulis saat Daud sedang dalam perjalanan ke tempat yang jauh dan disitulah dia merenungkan pertolongan Tuhan baginya dalam perjalanannya. Namun melalui pernyataan pemazmur tentang Allah penjaga Israel, dia ingin mengakui bahwa dimanapun berada dan apapun yang sedang dihadapi, umatNya tetap meyakini Allah sebagai sumber pemelihara.

Dalam nyanyian ziarah ini, pemazmur memberi kesaksian bahwa tidak ada yang bisa diandalkannya dalam hidup, selain Tuhan. Seperti saat melalui suatu padang yang luas dan melayangkan matanya ke gunung-gunung untuk mencari sumber pertolongan, nyatanya tidak dijumpai pertolongan yang datang dari sana.

Orang-orang zaman itu kerap menganggap gunung memiliki peran yang sangat penting. Karena wilayah padang gurun dan banyak hamparan gunung batu, maka setiap orang yang melewati tempat-tempat itu rentan bahaya yang menyerang. Sehingga menjadikan celah di bukit batu dan gunung sebagai persembunyian dan tempat berlindung dari serangan musuh yang sewaktu-waktu dapat menyergap. Bangsa-bangsa lainnya pada zaman itu juga melihat gunung sebagai tempat yang dianggap kudus dan disana ada kekuatan besar berkuasa yang layak disembah. Sehingga orang-orang yang tidak menyembah Tuhan Allah pun, menjadikan gunung sebagai tempat-tempat penyembahan berhala dan bukit pengorbanan.

Oleh karena itu pemazmur memakai kata "gunung-gunung", sebagai gambaran bahwa dia menyadari banyak orang sedang mencari alternatif dan pilihan untuk menemukan sumber pertolongan dalam hidup. Ternyata dia mendapati bahwa tidak ada yang seperti Tuhan Allah yang disembahnya. Karena itulah dia menyatakan pujiannya tentang betapa hebatnya Tuhan yang dapat diandalkan dalam segala hal. Mazmur ini dituliskan sebagai peneguhan iman bagi setiap yang mendengar dan menyanyikan.

Pemazmur memperkenalkan Tuhan sebagai :

Ay 2 Pemberi pertolongan sebagai pencipta langit dan bumi. Hanya Allah yang mampu melakukannya dengan kepastian karena sebagai pencipta Allah yang dapat mencukupkan semua yang diperlukan ciptaanNya.

Ay 3-4 Penjaga yang tidak akan terlelap yang menjaga kakimu tidak goyah. Orang yang terus terjaga, tentu sigap mengawasi apapun, maka seperti itu pulalah Tuhan tidak sekalipun terlelap, tertidur dalam menjaga umatNya masing-masing agar tetap teguh.

Ay 5 Dialah tempat pernaungan yang berada di sebelah tangan kananmu. Hal ini menyatakan Allah dekat dan sigap juga kuat memberi penyertaan yang tidak akan terlambat.

Ay 6-7 Tidak akan dibiarkanNya ada yang menyakiti atau membawa celaka. Gambaran pemahaman orang zaman itu, matahari saat siang dapat jadi sumber bencana dan sinar bulan pada waktu malam dapat membawa berbagai penyakit. Namun dalam penyertaan Tuhan hal itu tidak menakutkan lagi. Karena Allah sendiri sudah pernah menyatakan perlindungan bagi Israel memberi tiang awan dan tiang api sebagai naungan Israel selama perjalanan. Seperti itu pulalah Allah menjaga umat dari berbagai ancaman yang mencelakakan dalam hidupnya

Ay 8 Menjaga keluar masukmu selamanya. Dalam arti hidup dan karya yang dikerjakan manusia berada dalam perhatian Tuhan. Bukan hanya di suatu masa melainkan sampai selama-lamanya, tanpa batas waktu.

Invocatio Wahyu 1:8 menyatakan keberadaan Tuhan merupakan alfa dan omega. Alfa ialah huruf pertama dan Omega huruf terakhir dari abjad Yunani. Dengan menyebut Kristus sebagai Alfa dan Omega menjadi penyataan akan sifat ilahi yang menjadi awal dan akhir segala sesuatu. Tentu ini menjadi suatu jaminan bagi umat Tuhan menerima penyertaan tanpa batas waktu.

I Yohanes 3:1-3 Dalam dunia yang penuh tantangan dan ancaman, kita memerlukan pertolongan sejati datang dari Tuhan. Hal ini juga dijelaskan dalam I Yohanes. Bahwa setiap manusia yang percaya pada Yesus mendapat status dan posisi baru. Tidak disebut musuh Allah lagi, melainkan anak-anak Allah karena kasih Allah yang besar telah diterima sebagai karunia (ay 1).

Keberadaan sebagai anak-anak Allah di dunia ini, tidak serta merta membuat kita jauh dari penderitaan dan berbagai ancaman. Karena dunia penuh dengan keberdosaan manusia tidak menerima Yesus Kristus sebagai Anak Allah. Banyak yang menolaknya, namun bagi orang-orang percaya semua itu tidak akan melunturkan penyertaan Tuhan yang dijanjikan.

Anak-anak Tuhan harus terus bertumbuh dalam iman menjadi seperti Kristus, meneladani dan taat FirmanNya (ay 2). Bagi mereka semakin nyatanya hidup dalam pengharapan yang menyucikan (ay 3). Hal ini menjadi dorongan bagi orang percaya melalui pergumulan dan persoalan hidup, dengan bergantung penuh kepada Yesus tanpa takut atau lari dari kenyataan. Karena kitalah anak-anak yang dikasihiNya.

APLIKASI

Tuhan Yang Menyertai Kehidupan Kita menjadi suatu pengharapan mengakhiri tahun ini. Sama seperti saat keadaan aman ataupun bahaya, setiap kita harus terus berjaga-jaga, karena yidak ada yang dapat menjamin kejadian di masa depan. Misalnya masyarakat tetap akan melakukan ronda siskamling, untuk menjaga keamanan sekitarnya. Apakah hari ini ada bahaya atau tidak, tetap akan berjaga. Biasanya diaturkan pula jadwal agar bergantian, karena mengingat keterbatasan manusia untuk terus awas dan terjaga.

Dalam mengimani penyertaan Tuhan, disitu kita semakin mengagumi Dia. Karena Tuhan Allah menyertai hidup kita dengan tidak pernah terlelap, Allah yang menjadi awal dan akhir dari semuanya, juga menjadikan kita anak-anakNya yang tentu terjamini sekalipun banyak tantangan hidup.

2024 akan kita sambut. Apapun nanti yang akan kita lalui, ingatlah bahwa tidak ada pertolongan yang datang selain dari Tuhan. Tidak dari gunung yang tinggi, manusia yang berkuasa, tidak juga dari kekayaan dan kepintaran manusia. Hanya Allah tempat perlindungan yang pasti memberi penyertaan. Orang yang disertai Tuhan sepanjang perjalanan ziarah kehidupannya, akan dapat :

  1. Menentukan arah hidup dengan keputusan yang tepat. Hal ini sangat diperlukam karena waktu tidak akan pernah dapat diulang. Sehingga hanya dalam Tuhan, keputusan hidup tidak akan mengalami penyesalan. Dia Allah yang Maha Tahu, sanggup memberikan pertolongan saat kita mengambil keputusan dalam hikmatNya. Oleh karena itu jangan sekali-kali mengandalkan diri sendiri atau berharap pada kekuatan lain dalam menentukan jalan hidup, tapi fokus pada FirmanNya sebab itulah yang dikehendaki Allah, menuntun agar tidak tersesat.
  1. Menemukan jalan dalam setiap persoalan. Saat menghadapi masalah, keluarga, sahabat, rekan dan orang-orang disekitar kita, dapat saja memberikan pertolongan namun tentu secara terbatas. Hanya Allah yang Maha Kuasa dapat menuntun kita menemukan jalan keluar yang tepat di saat yang tepat. Karena Dia Allah yang berkuasa memakai segalanya untuk memenuhi maksudNya yang baik. Dalam perjalanan kita akan menghadapi banyak tantangan dalam rumah tangga, keluarga, ekonomi, karier, usaha dsb. Banyak orang yang tidak mengandalkan Tuhan menjadi stres, frustasi, mau berbuat jahat dan merasakan ketidaknyamanan lainnya. Maka bangunlah relasi intim dengan Tuhan dalam ibadah dan doa dengan setia. Agar tidak akan goyah langkah hidup kita dan tidak akan kecewa sekalipun banyak persoalan.

Bukankah Tuhan yang kita sembah begitu luar biasa? Jika selama ini kita masi ragu untuk benar-benar mengandalkanNya, atau masih sibuk mencari pilihan-pilihan lain selain Tuhan, Firman Tuhan hari ini kembali meyakinkan dan mengingatkan kita, menjalani hidup sepanjang tahun yang baru dengan semakin merasakan penyertaan Tuhan. Karena hanya dengan itulah, perjalanan hidup akan aman dan langkah menjadi makin mantap. Sebab kita tahu siapa Dia yang kita andalkan menjadi teman seperjalanan.

Selamat menutup tahun 2023 dan menyambut tahun 2024 dalam penyertaan Tuhan. Amin.

Pdt. Deci br Sembiring

Info Kontak

GBKP Klasis Bekasi - Denpasar
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate

GBKP-KBD